Makin pingin menunjukan diri kita supaya diakui, dihormati, lantas makin
tertekan, tegang dan melelahkan bathin, dan umumnya semakin tidak
disukai.
tidak jujur adalah penjara, yang buat diri dicekam takut terbongkar,
gampang untuk berdusta, nikmat apa pun tidak akan ternikmati, lantas
jujur adalah hidup merdeka.
hati yang bersih akan peka terhadap pengetahuan, apa pun yang dilihat,
didengar, dirasakan jadi samudera pengetahuan yang membuatnya semakin
bijak, arif dan pas saat menyikapi hidup ini
tidak mungkin semua orang akan menyukai kita — walau kita berbuat baik
semaksimal barangkali. tidak usah aneh dan kecewa, terus saja berbuat
yang paling baik, sebab itulah yang kembali pada kita.
keberanian buat mengatakan tidak tahu untuk yang tidak diketahuinya jauh
akan lebih menenangkan dan dihormati dari pada senantiasa pingin
terlihat serba tahu atau sok tahu
konflik umumnya terjadi sebab saya benar dan kamu salah, berilah peluang
hati menyebutkan kita benar dan diapun bisa jadi benar, insya allah
akan gampang mencari solusi.
orang yang sangat mulia di antara manusia adalah orang yang sangat
banyak mengingat mati dan sangat siap menghadapinya dengan bekal amal
shalih.
yang penting untuk pimpinan bukan hanya memaksa anggotanya menaati pada
perintahnya, namun buat memahami apa yang paling baik yang mesti
dikerjakannya dengan penuh kesadaran.
sikap emosional adalah ciri belum terampil mengendalikan diri. bagaimana
barangkali bisa mengendalikan orang lain dengan baik, bila diri sendiri
kurang teratasi.
komentar spontan kita barangkali sebatas satu patah kata, namun dapat
melukai hati dan menyebabkan kebencian mendalam, oleh sebab itu
waspadalah walau sebatas sepatah kata.
hati manusia berubah-ubah, saat ini marah barangkali besok lusa telah
reda apalagi barangkali lebih sayang pada kita, oleh sebab itu janganlah
mendendam atau benci ber-kepanjangan.
akan ada waktu hati jadi sedih dan gelisah. janganlah biarkan larut dan
mencuri hidup kita, bangkitlah, sibuklah, bergaulah dengan orang yang
manfaat dan banyaklah berzikir.
berani hidup mesti berani menghadapi problem, janganlah takut dan
janganlah gentar, hadapi dengan benar dan tawakal, sebab tiap-tiap
problem telah diukur allah cocok kekuatan kita.
kita tidak mempunyai apa pun dan tidak dimiliki siapapun tak hanya milik
allah. hidup didunia hanya singgah sesaat, melacak bekal untuk pulang
dan menunggu waktu maut menjemput.
rutinitas melemparkan kekeliruan dan tanggungjawab pada orang lain, tak
hanya akan menambah problem, bisa juga menjatuhkan kredibilitas, dan
menyingkirkan kepercayaan.
siapapun yang merindukan berhasil, lantas mesti ajukan pertanyaan pada
dirinya seberapa jauh dan sungguh-sungguh untuk berjuang, sebab tiada
keberhasilan tanpa perjuangan.
air yang lembut dapat mempersatukan bahan besi, semen, kerikil, pasir
hingga jadi beton yang kokoh. benar-benar kelembutan hatilah yang akan
dapat mempersatukan.
janganlah takut jadi tua, sebab tentu menua. namun takutlah tidak jadi
dewasa, sebab kedewasaan sikaplah yang jadi jalur kebahagiaan dan
kemuliaan.
tidak butuh menjawab penghinaan dengan penghinaan lagi, cukup jawablah
dengan evaluasi diri, gigih melakukan perbaikan diri, dan beri bukti
yang tidak terpungkiri.
orang yang sedikit pengetahuan, wawasan dan pengalaman, layaknya yang
terbelenggu dan dipenjara oleh keterbatasannya, hidup tidak akan leluasa
dan sukar untuk berbahagia.